Cara Ini, Bisa Mengatasi Kabut Asap !

Bismillahirrahmaanirrahiim….

Sumber gambar : Google.com

Sumber gambar : Google.com


Sebenarnya apa kah yang terjadi dengan negeri ini ?
Saat ini, Indonesia sedang darurat asap. Kabut asap hampir menyelimuti seantero negeri ini. Banyak cara telah dicoba untuk mengatasi kabut asap ini. Namun, hingga kini kabut asap belum juga menghilang. Alih-alih mengatasi kabut asap, malah titik api melebar hingga kemana-kemana. Segala macam bantuan telah didatangkan, sampai-sampai bantuan dari negara lain pun pulang pergi silih berganti.
Kepada siapa lagi kita mengharap bantuan ?
Sebenarnya, kita semua sudah tahu jawabannya. Sebagai umat yang beragama, kita tau bahwa keadaan ini sudah terjadi diluar kuasa manusia lagi. Bagi umat muslim, hanya kepada Allah lah kita patut berharap.
sumber gambar : Google.com

sumber gambar : Google.com


Penulis mengajak untuk mencoba introspeksi terlebih dahulu kepada diri kita masing-masing. Allah memberikan kita ujian melalui musibah ini. Mungkin selama ini kita terlalu merasakan indahnya gemerlapan dunia sampai lupa kepada Rob yang menciptakan kita. Masalah seperti ini hanya Allah saja yang mampu mengatasi. Untuk itu marilah kita berharap hanya kepada-Nya untuk mengatasi masalah ini.
Sholat taubat, dan bersama-sama sholat hajat untuk minta diturunkan hujan adalah solusi terbaik saat ini. Seandainya semua daerah mempunyai inisiatif yang sama untuk melakukan shlat meminta hujan, InsyaAllah, Allah akan menurunkan hujan yang mampu memadamkan titik-titik api.
Wallahu’alam Bisshowab..
Segala Sesuatunya hanyalah Milik Allah Semata.
Semoga Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah Sallaullahu’alaihi Wasallam..

PACARAN Ternyata Tidak Haram, MENGAPA ?

Apa Benar Pacaran Itu Haram ??

Bismillahirahmaanirrahiim..

Penulis kali ini ingin membahas tentang pacaran. Mohon koreksi bila ada kesalahan, karena penulis merupakan segelintir manusia yang memiliki keterbatasan.

Berbicara masalah pacaran. Siapa sih yang tidak tau apa itu PACARAN. Saat ini pacaran bukan sesuatu hal yang tabuh lagi bagi masyarakat. Apalagi para remaja nih yang baru dikata ABG, saat ini merasa malu kalau belum punya pacar. Benar nggak sih ? Katanya kalau tidak pacaran kurang gaul, tidak menikmati hidup lah, atau hidup itu sangatlah membosankan kalau tidak merasakan pacaran. Sehingga anak-anak yang lain, jadi minder semua dan berusaha tidak mau dikalahkan dengan anak-anak lain, ‘tidak mau dikatakan kampungan’ atau tidak gaul lah.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, pada masa ini hampir setiap anak itu memasuki masa Labil. Setiap saat bisa saja terjerumus kepada hal-hal yang tidak kita inginkan. Sehingga, peran orang tua serta lingkunganlah yang sangat berpengaruh terhadap masa depan anak nantinya.
Kemudian muncullah pertanyaan-pertanyaan “pacaran itu haram nggak sih ?” pertanyaan yang sudah sering kali terlontarkan, dan dengan persepsi masing-masing. ada yang benar-benar tau, ada juga yang pura-pura tidak tau, bahkan ada yang tidak tau sama sekali. Kok bisa ? maksudnya gimana ?

Jawaban singkatnya, PACARAN itu TIDAK HARAM. Eits, tunggu dulu. Jangan salah paham nih, dan yang lain juga jangan keburu senang dulu.

Berbicara masalah haram dan tidaknya itu adalah masalah waktu. Sebelum kita membahas terlalu jauh. Mari kita lihat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman didalam
Q.S. Al Isra 17 : 32 “dan janganlah kamu mendekati zinah, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.

Allah jelas melarang kita dengan tegas bahwa kita harus benar-benar jauh dari yang namanya zinah. Untuk apa sih kita harus mengerjakan sesuatu yang menjauhkan kita dari Rahmat Allah. Logikanya nih, kalau Allah sudah melarang, terus kita mengerjakannya. Apakah Dia masih ridho ke Kita ? Jelas Tidak.
Islam sudah membuat rambu-rambu untuk semua hal yang kita lakukan, ibarat lalu lintas nih sudah ada rambu-rambunya. Ketika kita melanggar rambu-rambu lalu lintas polantas akan menilang dan memberi teguran bahkan tidak jarang dia juga memberi sanksi.

Guys, pembaca yang budiman. Ingatlah Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam Q.S. Al-Isra 17 : 9 “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kejalan yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada arng mukmin yang mengerjakan kebaikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar”
Itulah janji Allah kepada kita hamba-Nya. Hamba yang sewaktu-waktu bisa kehilangan arah. Sehingga kita butuh Al-Quran sebagai petunjuk. Masa janji sesama manusia kita dapat percaya, namun Ragu akan janji Allah kepada hamba-Nya. Padahal Allah Dzat yang maha sempurna dibanding hambanya ini.

Kembali lagi kepermasalahn PACARAN. Pada hakikatnya pacaran memang tidak haram kalau ditempatkan pada sesuatu yang benar. Yupst. Pacaran menjadi haram apabila dilakukan sebelum ada ikatan yang suci dan sakral alias PERNIKAHAN. Lebih baik kita menjadi hamba yang selalu berusaha untuk memperleh Ridho Allah dan mengerjakan kebaikan demi kebaikan. Salah satu caranya adalah “JOMBLO SAMPAI HALAL” mengapa sih kita harus terburu-buru untuk pacaran duluan sebelum waktunya ? Apa yang kita incar di dunia ini ? banyak orang tidak bisa menjelaskan dengan logis apa alasan mereka berpacaran sebelum halal.

asd

Harus di INGAT orang baik juga memiliki mata dan hati untuk melihat dan menilai. Allah dengan tegas juga berfirman didalam Q.S. An-Nur 24 : 26 “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula. Sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula….”

Allah Azza Wajallah juga berfirman “Jka kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan Jika Kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan untuk dirimu sendiri….” (Q.S. Al-Isra’ 17 : 7)
Lebih baik kita baikkan Kualitas Iman kita saat ini, perbaiki pribadi dan berusaha untuk berakhlak mulia. SEMUA INDAH PADA WAKTU NYA. Guys.

Berdoa

Muslim-anak-laki-laki

Saat ini kita hanya perlu bersabar untuk datangnya hari Indah itu.. Pacaran yang di Ridhoi oleh Allah.
Semoga Allah senantiasa selalu melimpahkan hidayah kepada kita semua.
Wallahu’alam Bissowab..

mj
Kesempurnaan hanyalah milik Allah azza Wajjalah semata. Di TUNGGU kritikan, saran, maupun pertanyaannya Ukty wa Akhy semua..
Semoga salawat dan salam tetap tercurahkan kepada rasulullah sallaullahu ‘alaihi wasallam beserta sahabat dan keluarganya..

Dari berbagai sumber

Semangat Ramadhan 2015 M 1436 H… Yuk Enakin Hari Mu, Dengan Ibadah !! (Bersama Nevramin)

11407217_566679403472187_4866520303708513220_nSumber Gambar : Facebook Dakwah dan Syiar UKKI UHO

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh..

Dear Reader dimanapun Anda berada..

Bulan Ramadhan adalah bulan suci bagi setiap umat muslim di seluruh dunia. Mengapa tidak ? pada bulan ini adalah kesempatan bagi kita umat muslim untuk menjalankan ibadah sebaik-baiknya. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu: Adalah Rasulullah SAW memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa’.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).

images   mengaji

Namun, namanya juga manusia biasa kita sering mengalami banyak hambatan dalam menjalankan ibadah. Mulai dari rutinitas kita yang membuat kita kelelahan dan terkadang menjadi alasan untuk tidak menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. MasyaAllah, padahal bulan ramadhan ini bulan yang penuh berkah dan belum tentu kita dapat berjumpa kembali dengan ramadhan tahun berikutnya. So’ kita harus memanfaatkan moment yang sebaik-baiknya dengan ibadah yang sebaik-baiknya pula, Bukan ?

Kendala-Kendala yang Sering dijumpai pada saat menjalankan rutinitas Ibadah

  • Merasa kram dan kesemutan karena kelamaan duduk. Entah itu pada saat mendengarkan ceramah ataupun duduk saat sedang membaca ayat suci Al-Qur’an
  • Biasanya menyerang kaki atau tangan

kesemutan2    kesemutan

Tentunya Sangat tidak nyaman kalau tiba-tiba kita merasa kesemutan atau kebas pada saat menjalani rutinitas ibadah kita.

Penyebabnya bermacam-macam mungkin karenaterlalu lama berdiri atau duduk, atau karena tekanan syaraf, dan bahkan bisa juga karena kekurangan vitamin B kompleks (B1, B6 dan B12).

 

Enakin Hari Mu dengan Neurovitamin 

 Nevramin

(Sumber gambar : http://obatapasaja.blogspot.com)

Syukurlah,  TAKEDA(perusahaan farmasi global dari jepang) menyediakan  NEVRAMIN sebagai produk suplemen multivitamin  yang mengandung vitamin B Compleks meliputi thiamine (vitamin B1), pyridoxine (vitamin B6), asam folat dan cobalamins (vitamin B 12). Dengan mengkonsumsi Neourovitamin 1 tablet per hari dapat  membatu kita agar tetap khusu’ dengan ibadah kita (kunjungi NEVRAMIN atau NEUROVITAMIN) dan tanpa ada lagi keluhan  kebas lagi saat menjalankan ibadah, sehingga  keutamaan berkah Ramadhan dapat kita raih seutuhnya InsyaaAllah.  Oleh karena itu, marilah Fastabiqul Khairat berlomba-lombalah dalam kebaikan. Karena sebaik-baiknya amalan adalah di bulan Ramadhan

ayo tarawih   membiasakan membaca alquran dalam lingkungan keluarga  533394_387901311256588_461533746_n

Dari Ubadah bin AshShamit, bahwa Rasulullah bersabda:
“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini. ” (HR.Ath-Thabrani)

Jika Engkau Melihat Orang-Orang Berlomba-lomba dalam Urusan Dunia. Maka Unggulilah Mereka dalam Urusan Akhirat, Maka Engkaupun akan Memperoleh Kedua-duanya

Semoga Bermanfaat, Syukron, Jazakumullahu Khairan..

Bila Bermanfaat silahkan di share.. atau Like FP Saya di Nurtina

Sesungguhnya Kebenaran datangnya dari Allah dan segala kekurangan datangnya dari diri saya Pribadi

peserta

Peserta Lomba Menulis Nevramin

Sumber Referensi dan sumber gambar :

helvetia.ac.id

ponpesaswaja.blogspot.com

www.hipwee.com

paramitaulfa.blogspot.com

http://trifanews.com/amalan-ramadhan-tadarus-al-quran.html

http://ngapak.id/review/nevramin

http://obatapasaja.blogspot.com/

Aspek Sosial dan Budaya Maritim/ Wawasan kemaritiman

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Indonesia  merupakan Negara kapulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.508 buah pulaunya. Luas wilayah Indonesia seluruhnya mencapai 5.193.252 km2. Pulau-pulau utamanya adalah Jawa dan Madura (132.187 Km2), Sumatra (473.600 Km2), Kalimantan (539.460 Km2), Sulawesi (189.216 Km2), Bali (5.561 Km2), dan Irian Jaya (422. 981 Km2). Sangat menarik sekali apabila sebuah negara kepulauan dengan pulau-pulau utamanya yang mampu menjadikan kelautan sebagai penghasilan bagi daerah yang bersangkutan dan negara Indonesia.

Indonesia merupakan negara maritim antara negara kepulauan dan negara bahari, dimana duapertiga wilayahnya merupakan perairan (laut).

Oleh karenanya, Indonesia dibagi atas dua wilayah yaitu di darat (masyarakat agraris) maupun di pesisir (masyarakat maritim). Karakteristik masyarakat pesisir jelas berbeda dengan karakteristik masyarakat agraris (petani dan sebagainya).  Hal ini dapat dilihat dari berbagai segi aspek kehidupan. Baik dari segi aspek perilaku sosial, ekonomi maupun kepercayaan.

Namun, sejarah mencatat bahwa bangsa indonesia merupakan bangsa yang di bangun dari kekuatan maritim. Kita dapat melihat kekuatan kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit, mereka mampu menguasai kawasan Asia Tenggara . Itu dibuktikan dengan adanya pelabuhan dan syahbandar. Bisa dikatakan karakter maritim indonesia sudah kuat jauh sebelum eropa. Fakta tersebut tidak terbantahkan hingga kini. Keliru jika bangsa ini tidak belajar dari sejarah untuk kembali menjadi bangsa yang besar dan disegani.

Namun, sayang nenek moyang kita tidak mencatatnya wal hasil di klaim negra lain. Bumi khatulistiwa sejak dahulu terkenal tentram dan makmur. Tidak ada tantangan berat karena meiliki segala sumber daya alam dari bumi. Namun, hal  tersebutlah yang ternya membuat bangsa asia lengah sehingga berfikir menjadi bangsa juragan alias bangsa yang besar bak seorang anak raja yang hidup dalam kemewahan.

selengkapnya di TUGAS WAWASAN KEMARITIMAN kelompok 2

Laporan Pembuatan Taman

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Taman, adalah sepetak tanah yang dibuat hijau dengan tujuan melengkapi sarana dan prasarana sebuah lokasi.

Pertamanan adalah kegiatan mengolah dan menata lahan dengan menumbuhkan berbagai tanaman yang memperhatikan segi keindahan (Estetika) atau suatu perpaduan antara cabang seni dengan pengetahuan alam, biolgi, dan fisiologi tanaman serta menyangkut unsur sosial budaya, ekonomi serta psikologi. Pertamanan banyak terkait pada pentaan ruang menggunakan berbagai elemen alami, terutama tanaman. Elemen lainnya adalah patung, batu, kolam, hewan dan sebagainya. (Apriasti, 2013)

Taman kampus pada umumnya merupakan suatu total kompleks dari fisik yang ada dalam kampus dan terbentuk sebagai akibat dari interaksi antara manusia sebagai individu dan sebagai bagian dari makhluk sosial dengan alam. Unsur-unsur yang berada di dalam taman kampus terdiri dari beberapa jenis material yaitu material tanaman yang hidup seperti area rumput, pohon, semak, dan penutup tanah. Sedangkan material keras seperti elemen keras penutup tanah yaitu paping, bebatuan, dan lain-lain.  (Anonym, 2013)

Pembuatan taman di area kampus memiliki tujuan selain memperindah kampus juga sebagai daya tarik sesorang ketika melihatnya dan juga dapat digunakan sebagai tempat bersantai oleh mahasiswa. Taman dalam kampus biasanya ditanami pohon rindang dan kokoh dibagian depan maupun samping jalan, untuk menciptakan lingkungan yangs sejuk dan tidak panas. Taman, yang memiliki pohon pelindung juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk belajar dan tempat berimteraksi antara mahasiswa yang lainnya…

untuk selengkapnya, silahkan baca laporan taman 😀

contoh makalah tentang kemiskinan sosial masyarakat


semoga makalah ini dapat bermanfaat, ya dan sory kalau ada kesalahan

Makalah Kewarganegaraan: Kemiskinan

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Selamat…! Pendapatan per kapita penduduk Indonesia menembus angka US $ 18,000 atau sekitar Rp. 180.000.000,00 per tahun. Angka tersebut jauh di atas beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia yang hanya memiliki pendapatan per kapita penduduk US $ 6,220, atau Thailand dengan pendapatan per kapita penduduknya US $ 2,990. Rekor tersebut hampir menyamai Korea yang memiliki income per kapita penduduk US $ 20,000, meskipun masih jauh di bawah Jepang, Australia, dan Amerika yang memiliki pendapatan per kapita penduduk di atas US $ 30,000.

Itulah topik terhangat yang dicatat di halaman surat kabar nasional pada tahun 2030. Itu pun hanya prediksi beberapa ahli yang mengabaikan peningkatan pendapatan beberapa negara lain di atas yang memang memiliki pendapatan per kapita seperti apa yang tertulis saat ini. Dengan berat hati kita harus mengakui bahwa pendapatan per kapita penduduk Indonesia hanya US $ 1,946 pada tahun 2008, jauh di bawah Jepang US $ 34,189, Amerika US $ 43,444, Australia US $ 50,000, dan Singapura US $ 29,320. Apa masyarakat Indonesia harus menunggu sampai tahun 2030? Dan apa mungkin di tahun 2030 prediksi itu benar-benar akan tercapai? Atau itu hanyalah mimpi indah belaka bagi rakyat Indonesia? Sampai sekarang masalah kemiskinan masih menjadi “hantu” yang menakutkan bagi sebagian besar rakyat Indonesia.

Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang telah mendunia dan hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain bersifat laten dan aktual, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh Negara-negara berkembang melainkan negara maju sepeti inggris dan Amerika Serikat. Negara inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri di Eropa. Sedangkan Amerika Serikat bahkan mengalami depresi dan resesi ekonomi pada tahun 1930-an dan baru setelah tiga puluh tahun kemudian Amerika Serikat tercatat sebagai Negara Adidaya dan terkaya di dunia.

Pada kesempatan ini penyusun mencoba memaparkan secara global kemiskinan Negara-negara di dunia ketiga, yaitu Negara-negara berkembang yang nota-benenya ada di belahan benua Asia. Kemudian juga pemaparan secara spesifik mengenai kemiskinan di Negara Indonesia. Adapun yang dimaksudkan Negara berkembang adalah Negara yang memiliki standar pendapatan rendah dengan infrastruktur yang relatif terbelakang dan minimnya indeks perkembangan manusia dengan norma secara global. Dalam hal ini kemiskinan tersebut meliputi sebagian Negara-negara Timur-Tengah, Asia selatan, Asia tenggara dan Negara-negara pinggiran benua Asia.

Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan Buatan diakibatkan oleh imbas dari para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari kemelut kemiskinan tersebut. Dampaknya, para ekonom selalu gencar mengkritik kebijakan pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ketimbang dari pemerataan.

  1. Perumusan Masalah

Dalam tugas terstruktur individu ini, penyusun yang membahas mengenai masalah kemiskinan, didapatkan rumusan masalah yang akan dibahas dalam analisis permasalahan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

“Apa yang menjadi masalah dasar dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia”.

  1. Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah yang membahas tentang kemiskinan di Indonesia ini adalah sebagai berikut:

  1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal materi agar ikut berperan serta untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
  2. Memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia untuk menghadapi kemiskinan yang merupakan tantangan global dunia ketiga.
  3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
  1. Manfaat
  1. Bagi Penulis

Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas terstruktur dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

  1. Bagi pihak lain

Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan permasalahan dan upaya penyelesaian kemiskinan di Indonesia.

  1. Ruang Lingkup

Dalam penyusunan Makalah ini penyusun mengambil sampel ruang lingkup berupa masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

BAB II

METODE PENULISAN

  1. Objek Penulisan

Objek penulisan dalam tugas terstruktur individu ini adalah pengertian dan permasalahan utama akibat kemiskinan, aspek kebijaksanaannya dan upaya penyelesaian yang telah dilakukan oleh pemerintah.

  1. Dasar Pemilihan Objek

Kami memilih Objek Penulisan ini adalah karena Kemiskinan merupakan permasalahan kemanusiaan yang sangat kompleks. Selain itu, kemiskinan juga menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Sebagai warga negara Indonesia, dalam mengentaskan kemiskinan tidak hanya bertumpu pada bantuan pemerintah saja namun di zaman globalisasi ini warga negara Indonesia dituntut untuk mempunyai kualitas SDM yang unggul sehingga memungkinkan munculnya keunggulan individual yang dapat memberikan sumbangan kepada kemakmuran individu dan masyarakat.

  1. Metode Pengumpulan Data

Dalam pembuatan makalah ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah kaji pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam makalah ini yaitu masalah mengenai permasalahan dan upaya penuntasan kemiskinan di Indonesia. Sebagai referensi juga diperoleh dari media berbagai media informasi baik dari televisi, koran maupun situs web internet yang membahas mengenai permasalahan dan upaya penuntasan kemiskinan di Indonesia.

  1. Metode Analisis

Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analistis, yaitu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah

BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

  1. Pembahasan

Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran. Berikut sedikit penjelasan mengenai kemiskinan yang sudah menjadi dilema mengglobal yang sangat sulit dicari cara pemecahan terbaiknya.

  1. Definisi

Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata “fakir” diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan arti definitif dari pada kemiskinan adalah sebuah keniscayaan. Berawal dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan komponen-komponen sosial dan moral. Misal, pendapat yang diutarakan oleh Ali Khomsan bahwa kemiskinan timbul oleh karena minimnya penyediaan lapangan kerja di berbagai sektor, baik sektor industri maupun pembangunan. Senada dengan pendapat di atas adalah bahwasanya kemiskinan ditimbulkan oleh ketidakadilan faktor produksi, atau kemiskinan adalah ketidakberdayaan masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi. Arti definitif ini lebih dikenal dengan kemiskinan struktural.

Deskripsi lain, arti definitif kemiskinan yang mulai bergeser misal pada awal tahun 1990-an definisi kemiskinan tidak hanya berdasarkan tingkat pendapatan, tapi juga mencakup ketidakmampuan di bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan. Di penghujung abad 20-an telah muncul arti definitif terbaru, yaitu bahwa kemiskinan juga mencakup kerentanan, ketidakberdayaan dan ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi.

Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran.

Amerika Serikat sebagai negara maju juga dihadapi masalah kemiskinan, terutama pada masa depresi dan resesi ekonomi tahun 1930-an. Pada tahun 1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan. Bahkan Amerika Serikat telah banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di balik keadaan itu tercatat sebanyak 32 juta orang atau seperenam dari jumlah penduduknya tergolong miskin.

Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

  1. Indikator-indikator Kemiskinan

Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut.

Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:

  1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
  2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
  3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
  4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
  5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
  6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
  7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
  8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
  9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
  1. Penyebab Kemiskinan

Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:

  1. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.

Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:

  1. a) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
  2. b) Politik ekonomi yang tidak sehat.
  3. c) Faktor-faktor luar neger, diantaranya:

– Rusaknya syarat-syarat perdagangan

– Beban hutang

– Kurangnya bantuan luar negeri, dan

– Perang

  1. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.

Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal

  1. Biaya kehidupan yang tinggi.

Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.

  1. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.

Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.

  1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia

Bagaimana perkembangan tingkat kemiskinan di Indonesia? Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan laporan tahunan Pembangunan manusia (Human Development Report) 2006 yang bertajuk Beyord scarcity; power, poverty dan the global water. Laporan ini menjadi rujukan perencanaan pembangunan dan menjadi salah satu Indikator kegagalan atau keberhasilan sebuah negara menyejahterakan rakyatnya. Selama satu dekade ini Indonesia berada pada Tier Medium Human Development peringkat ke 110, terburuk di Asia Tenggara setelah Kamboja.

Jumlah kemiskinan dan persentase penduduk miskin selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun, meskipun ada kecenderungan menurun pada salah satu periode (2000-2005). Pada periode 1996-1999 penduduk miskin meningkat sebesar 13,96 juta, yaitu dari 34,01 juta(17,47%) menjadi 47,97 juta (23,43%) pada tahun 1999. Kembali cerah ketika periode 1999-2002, penduduk miskin menurun 9,57 juta yaitu dari 47,97 (23,43%) menurun menjadi 38,48 juta (18,20%). Keadaan ini terulang ketika periode berikutnya (2002-2005) yaitu penurunan penduduk miskin hingga 35,10 juta pada tahun 2005 dengan presentasi menurun dari 18,20% menjadi 15,97 %. Sedangkan pada tahun 2006 penduduk miskin bertambah dari 35,10 juta (15,97%) menjadi 39,05 juta (17,75%) berarti penduduk miskin meningkat sebesar 3,95 juta (1,78%).

Adapun laporan terakhir, Badan Pusat Statistika ( BPS ) yang telah melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada bulan Maret 2007 angka resmi jumlah masyarakat miskin adalah 39,1 juta orang dengan kisaran konsumsi kalori 2100 kilo kalori (kkal) atau garis kemiskinan ketika pendapatan kurang dari Rp 152.847 per-kapita per bulan.

  1. Penjelasan Teknis dan Sumber Data

Sebagai tinjauan kevalidan dan pemahaman data di atas secara lugas, dipaparkan penjelasan data dan sumber data yang diambil dari Berita Resmi Statistika No.47/ IX/ 1 September 2006, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (Basic Needs Approach). Dengan pendekatan ini kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini dapat dihitung Head Count Indeks (HCI) yaitu persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
  2. Metode yang digunakan menghitung Garis Kemiskinan(GK) yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Perhitungan garis kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan pedesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pendapatan per-kapita di bawah garis kemiskinan.
  3. Sumber utama data yang dipakai untuk menghitung kemiskinan adalah data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) panel Februari 2005 dan Maret 2006. Sebagai informasi tambahan,digunakan juga Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar (SPKKD) yang dipakai untuk memperkirakan Proporsi dari Pengeluaran masing-masing komoditi pokok bukan makanan.
  1. Tantangan Kemiskinan di Indonesia

Masalah kemiskinan di Indonesia sarat sekali hubungannya dengan rendahnya tingkat Sumber Daya Manusia (SDM). dibuktikan oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia meskipun kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Sebagaimana yang ditunjukkan oleh rendahnya Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Indonesia pada tahun 2002 sebesar 0,692. yang masih menempati peringkat lebih rendah dari Malaysia dan Thailand di antara negara-negara ASEAN. Sementara, Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) Indonesia pada tahun yang sama sebesar 0,178. masih lebih tinggi dari Filipina dan Thailand. Selain itu, kesenjangan gender di Indonesia masih relatif lebih besar dibanding negara ASEAN lainnya.

Tantangan lainnya adalah kesenjangan antara desa dan kota. Proporsi penduduk miskin di pedesaan relatif lebih tinggi dibanding perkotaan. Data Susenas (National Social Ekonomi Survey) 2004 menunjukkan bahwa sekitar 69,0 % penduduk Indonesia termasuk penduduk miskin yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Selain itu juga tantangan yang sangat memilukan adalah kemiskinan di alami oleh kaum perempuan yang ditunjukkan oleh rendahnya kualitas hidup dan peranan wanita, terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta masih rendahnya angka pembangunan gender (Gender-related Development Indeks, GDI) dan angka Indeks pemberdayaan Gender(Gender Empowerment Measurement,GEM).

Tantangan selanjutnya adalah otonomi daerah. di mana hal ini mempunyai peran yang sangat signifikan untuk mengentaskan atau menjerumuskan masyarakat dari kemiskinan. Sebab ketika meningkatnya peran keikutsertaan pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan. maka tidak mustahil dalam jangka waktu yang relatif singkat kita akan bisa mengentaskan masyarakat dari kemiskinan pada skala nasional terutama dalam mendekatkan pelayanan dasar bagi masyarakat. Akan tetapi ketika pemerintah daerah kurang peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, hal ini sangat berpotensi sekali untuk membawa masyarakat ke jurang kemiskinan, serta bisa menimbulkan bahaya laten dalam skala Nasional.

  1. Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.

Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.

Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:

  1. a) Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
  2. b) Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
  3. c) Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

Di bawah ini merupakan contoh dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia.

Contoh dari upaya kemiskinan adalah di propinsi Jawa Barat tepatnya di Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang dibentuk pada tanggal 23 – 25 Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan, dan mengentaskan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam melakukan kegiatan, Bandung Peduli berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan, tanpa mengindahkan perbedaan suku, ras, agama, kepercayaan, ataupun haluan politik.

Oleh karena sumbangan dari para dermawan tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan kemiskinan yang dihadapi, maka Bandung Peduli melakukan targetting dengan sasaran bahwa orang yang dibantu tinggal di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan mereka yang tergolong fakir. Golongan fakir yang dimaksud adalah orang yang miskin sekali dan paling miskin bila diukur dengan “Ekuivalen Nilai Tukar Beras”.

  1. Kesimpulan dan Saran
  2. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan digalakkannya hal ini, tidak perlu sampai 2030 kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal mungkin.

  1. Saran

Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Gunarso Dwi.2006. Modul Globalisasi. Banyumas. CV. Cahaya Pustaka

Santoso Slamet, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Unsoed : Purwokerto.

Santoso, Djoko. 2007. Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta. The Indonesian Army Press

Riyadi, Slamet dkk. 2006. Kewarganegaraan Untuk SMA/ MA. Banyumas. CV. Cahaya Pustaka.

http://www.pu.go.id/publik/p2kp/des/memahami99.html

http://www.geocities.com/rainforest/canopy/8087/miskin.html

http://fosmake.blogspot.com/20/07/08/kemiskinan-25.html

http://contohmakalah/Nurtina/smaga/kendari03.html

contoh resensi hamka dibawah lindungan kabbah

PENDAHULUAN

  1. Isi Novel

Novel ini berisikan tentang cerita seorang anak yatim piatu yang bernama Hamid, yang kemudian diangkat sebagai anak oleh seorang haji yang baik hati dan kaya raya. Disana dia dibesarkan dengan seorang gadis yang bernama Zaenab. Ketika mereka dewasa mereka merasakan suatu perasaan yang berbeda. Pada saat ayah Zaenab meninggal, Hamid kemudian hidup miskin dan zaenab tinggal bersama mamangnya. Zaenab akan dijodohkan dengan seorang laki-laki pilihan mamangnya. Dan kemudian dia pergi ke Mekkah, dan zainab tidak jadi dijodohkan, dan dia sakit-sakitan semenjak hamid pergi. Ia selalu menanti kedatangan hamid.

  1. Tujuan Pengarang

©    Penulis menceritakan tentang arti cinta sejati, dalam nuansa islami.

©    Penulis menceritakan tentang bagaimana cinta dalam islam, dan bertujuan untuk menghibur pembaca.

  1. Manfaat Novel

Novel ini bermanfaat bagi semua masyarakat yang beragama islam. Selain itu, untuk mengetahui cerita islam dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Sistematika Novel

novel ini tersusun secara sederhana, dimulai dari pembuka cerita, isi cerita, dan penutup cerita

  1. Dari Segi Kebahasaan dan Ejaan

Dilihat dari segi bahasa, penulis menggunakan bahasa Indonesia yang resmi, dan ada kata-kata yang sulit di mengerti maknanya.

Identitas Buku

  1. Judul Buku : Di Bawah Lindungan Ka’bah
    b. Jenis Buku : Fiksi
    c. Pengarang : Hamka
    d. Penerbit : PT. Bulan Bintang
    e. Cetakan : ke- 28
    f. Halaman Buku : 80 halaman
    g. Panjang dan Tebal Buku : 56 cm ; 0,5 cm
    h. Jenis Kertas : HVS 70 gram
    i. Harga Buku : Rp ­-

Sinopsis

Hamid adalah seorang anak yatim dan miskin. Dia kemudian diangkat oleh keluarga Haji Jafar yang kaya-raya. Perhatian Haji Jafar dan istrinya, Asiah, terhadap Hamid sangat baik. Hamid dianggap sebagai anak mereka sendiri, Mereka sangat menyayanginya sebab Hamid sangat rajin, sopan, berbudi, serta taat beragama. Itulah sebabnya, Hamid juga disekolahkan bersama-sama dengan Zainab, anak kandung Haji Jafar di sekolah rendah.

Hamid sangat menyayangi Zainab. Begitu pula dengan Zainab. Mereka sering pergi sekolah bersama-sama, bermain bersama-sama di sekolah ataupun pulang sekolah. Ketika keduanya beranjak remaja, dalam hati masing-masing mulai tumbuh perasaan lain. Suatu perasaan yang selama ini belum pernah mereka rasakan. Hamid merasakan bahwa rasa kasih sayang yang muncul terhadap Zainab melebihi rasa sayang kepada adik, seperti yang selama ini dia rasakan. Zainab juga ternyata mempuanyai perasaan yang sama seperti perasaan Hamid. Perasaan tersebut hanya mereka pendam di dalam lubuk hati yang paling dalam. Hamid tidak berani mengutarakan isi hatinya kepada Zainab sebab dia menyadari bahwa di antara mereka terdapat jurang pemisah yang sangat dalam. Zainab merupakan anak orang terkaya dan terpandang, sedangkan dia hanyalah berasal dari keluarga biasa dan miskin. Jadi, sangat tidak mungkin bagi dirinya untuk memiliki Zainab. Itulah sebabnya, rasa cintanya yang dalam terhadap Zainab hanya dipendamnya saja.

Jurang pemisah itu semakin hari semakin dirasakan Hamid. Dalam waktu bersamaan, Hamid mengalami peristiwa yang sangat menyayat hatinya. Peristiwa pertama adalah meninggalnya Haji Jafar, ayah angkatnya yang sangat berjasa menolong hidupnya selama ini. Tidak lama kemudian, ibu kandungnya pun meninggal dunia. Betapa pilu hatinya ditinggalkan oleh kedua orang yang sangat dicintainya itu. Kini dia yatim piatu yang miskin. Sejak kematian ayah angkatnya, Hamid merasa tidak bebas menemui Zainab karena Zainab dipingit oleh mamaknya.

Puncak kepedihan hatinya ketika mamaknya, Asiah, mengatakan kepadanya bahwa Zainab akan dijodohkan dengan pemuda lain, yang masih famili dekat dengan almarhum suaminya. Bahklan, Mak Asiah meminta Hamid untuk membujuk Zainab agar mau menerima pemuda pilihannya.

Dengan berat hati, Hamid menuruti kehendak Mamak Asiah. Dengan berat hati, Hamid menuruti kehendak Mamak Asiah. Zainab sangat sedih menerima kenyataan tersebut. Dalam hatinya, ia menolak kehendak mamaknya. Karena tidak sanggup menanggung beban hatinya, Hamid memutuskan untuk pergi meninggalkan kampungnya. Dia meninggalkan Zainab dan dengan diam-diam pergi ke Medan.

Sesampainya di Medan, dia menulis surat kepada Zainab. Dalam suratnya, dia mencurahkan isi hatinya kepada Zainab. Menerima surat itu, Zainab sangat terpukul dan sedih. Dari Medan, Hamid melanjutkan perjalanan menuju ke Singapura. Kemudian, dia pergi ke tanah suci Mekah.

Selama ditinggalkan oleh Hamid, hati Zainab menjadi sangat tersiksa. Dia sering sakit-sakitan, semangat hidupnya terasa berkurang menahan rasa rindunya yang mendalam pada Hamid. Begitu pula dengan Hamid, dia selalu gelisah karena menahan beban rindunya pada Zainab. Untuk membunuh kerinduannya, dia bekerja pada sebuah penginapan milik seorang Syekh. Sambil bekerja, dia terus memperdalam ilmu agamanya dengan tekun.

Setahun sudah Hamid berada di Mekah. Ketika musim haji, banyak tamu menginap di tempat dia bekerja. Di antara para tamu yang hendak menunaikan ibadah haji, dia melihat Saleh, teman sekampungnya. Betapa gembira hati Hamid bertemu dengannya. Selain sebagai teman sepermainannya amsa kecil, istri Saleh Rosana adalah teman dekat Zainab. Dari Saleh, dia mendapat banyak berita tentang kampungnya termasuk keadaan Zainab.

Dari penuturan Saleh, Hamid mengetahui bahwa Zainab juga mencintainya. Sejak kepergian Hamid, Zainab sering sakit-sakitan. Dia menderita batin yang begitu mendalam, Karena suatu sebab, dia tidak jadi menikah denganpemuda pilihan mamaknya, sedangkan orang yang paling dicintainya, yaitu Hamid telah pergi entah kemana. Dia selalu menunggu kedatangan Hamid dengan penuh harap.

Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik

Unsur Instrinsik

S  Tema : Percintaan dalam nuansa islam

S  Alur : Maju Mundur (gabungan)

S  Bahasa : Bahasa Indonesia yang baku

Setting

  1. a) Tempat : kantor, rumah zaenab, mekkah, kampung Hamid, rumah mamang dari zaenab, sekolah, dan masih banyak lagi.
  2. b) Waktu : pagi, siang, sore, dan malam
  3. c) Suasana : sepi, ramai, kesedihan, gembira, takut, panik, haru, dan tegang

Sudut Pandang : orang pertama

Sasaran

Novel ini ditujukan untuk masyarakat luas dari bawah, menengah, dan atas. Khususnya bagi para masyarakat yang beragama islam.

Isi Resensi

  1. Susunan Penyajian

Novel yang berjudul dibawah lindungan kab’ah ini, cara penyajiannya sangat baik sehingga pembaca ingin terus membaca ceritanya sampai akhir.

  1. Gaya Bahasa

Pengarang menggunakan bahasa yang baku sehingga ada beberapa kata yang sulit di mengerti oleh pembaca.

  1. Hal-hal yang menarik dari novel

Novel ini sangat menarik, karena menceritakan tentang seorang pemuda muslim. Dan mempunyai jalan cerita yang menarik sehingga menarik perhatian dan minat pembaca untuk untuk terus membaca sampai akhir cerita.

  1. d. Kelemahan Novel

S  Isi cerita dari novel ini tidak sempurna (jalan cerita bertele-tele), dan akhir ceritanya juga sulit di tebak oleh pembaca.

S  Menggunakan bahasa yang sangat baku, sehingga pembaca agak kesulitan untuk mengetahui maksud dari cerita.

S  cover (sampul) novel kurang menarik, sehingga pada saat melihat sampulnya pembaca seakan-akan tidak tertarik.

  1. Kelebihan Novel

©    Kertas novel menggunakan kertas HVS 70 gram

©    kertas cover (sampul) novel dibuat dari kertas AC 180 gram

©    Perwatakan tokoh mudah dimengerti

©    Menceritakan kehidupan para pemuda.

©    Bersifat religi

Menurut kami, novel ini sangat baik dibaca karena berkisahkan tentang seorang pemuda muslim, dan kisahnya yang begitu religius.

Unsur Ekstrinsik

  1. Sosial Agama
    Dilihat dari segi nama, dan jalan cerita yang di ceritakan pengarang merupakan seorang muslim
  2. Sosial Ekonomi
    Keadaan ekonomi pengarang menggabarkan tentang seorang yang kaya raya, seorang yang miskin, dan selalu rendah hati.
  3. budaya

Novel ini berceritakan tentang kehidupan masa lalu sekitar tahun 1920-an sehingga kebudayaanya masih sangat kental.

Hukum Islam tentang Pengurusan Jenazah/Cara Memandikan Jenazah

Makalah Agama

“Hukum Islam

tentang Pengurusan Jenazah”

 

OLEH :

Nama                    :        Nur Tina

Kelas                    :        XI IA1

Tugas                    :        Makalah Agama

TA     :        2011-2012

SMAN 3 KENDARI

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahirrabbil alamin kepada Allah SWT, karena atas rahmad dan hidayah-Nya lah saya telah berhasil menyusun Makalah ini, tugas agama tentang Pelaksanaan Pengurusan Jenazah”.

Makala ini dibuat dengan seadanya, berdasarkan beberapa referensi dan pengamatan langsung oleh kelompok kami. Kepada semua pihak yang membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan makalah ini, bapak/ibu guru serta para pembaca makalah ini, saya mengucapkan terima kasih.

Saya juga mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Jadi mohon kritik dan sarannya yang positif untuk perbaikan makalah berikutnya ketika dalam sebuah kesalahan.

Semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat, sehingga memperoleh ridho dari Allah SWT (amin).

                                  Kendari,30 April 2012

                                         penulis

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar belakang

Islam sangat menghormati dan menghargai manusia. Namun, hal tersebut tidak hanya dilakukan kepada orang yang masih hidup saja. Islam telah mengingatkan kita semua bhwa setiap insan yang benyawa pasti mengalami kematian. Setiap manusia, khususnya muslim yang sudah meninggal pun memiliki hak untuk diberlakukan dengan sebaik-baiknya. Islam sebagai ajaran yang sempurna juga memiliki ketentuan mengenai cara memberlakukan orang yang sudah meninggal dunia. Senantiasa mengingatkan bahwa pasti akan mati harus sering dilakukan agar setiap diri manusia menyadari bahwa dirinya tidaklah hidup kekal selamanya didunia sehingga senantiasa mempersiapkan diri dengan beramal sholeh dan segera bertobat dari kesalahan yang telah diperbuat. Kita harus mempersiapkan diri dengan bekal yang baik dan diridhai Allah agar dapat menuju akhirat dengan khusnul khatimah atau akhir hayat dengan sebaik-baiknya.

  1. Tujuan

Dari latar belakang diatas kita dapat mengetahui tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.

غ        Kita dapat memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah.

غ        Kita dapat mengetahui tata cara pengurusan jenazah.

غ        Kita dapat mengetahui seperti apa pentingnya pengurusan jenazah.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Dalil Naqli tentang Kematian

 Islam telah mengingatkan kita semua bahwa setiap insan yang bernyawa pasti mengalami kematian. Allah swt. telah berfirman dalam ayat berikut ini.

Artinya : “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati., dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu…..” (Q.S. Ali Imran/3: 185)

Jika ada salah satu kerabat yang meninggal, keluarga yang ditinggal hendaknya iklas dan rela melepaskan kepergiannya. Semua yang ada didunia ini hanyalah kepunyaan Allah swt. dan akan kembali kepada-Nya, sebagaimana firman Allah swt. berikut ini.

Artinya : “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali

(Q.S. Al-Baqarah/2: 156)

Hal tersebut juga disabdakan oleh Nabi Muhammad saw, dalam hadist berikiut ini.

Artinya : Dari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda, “banyak-banyaklah kamu mengingat hal yang memutuskan kesenangan, yaitu kematian.” (H.R. at-Tirmizi: 2229)

  1. Kewajiban Mengurusi Jenazah

Setiap muslim memiliki kewajiban terhadap  saudaranya muslim yang meninggal dunia. Kewajiban yang harus segera dilaksanakan adalah mengurus jenazahnya dan mengurus harta peninggalannya. Kewajiban ini bersifat kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis ibadah yang hukumnya fardu kifayah, artinya kewajiban bagi seluruh umat muslim, tetapi apabila sudah dilaksanakan oleh beberapa orang yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban itu bagi seluruh umat muslim. Kewajiban-kewajiban terhadap orang yang meninggal adalah memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkannya.

  1. Shalat Jenazah

Shalat jenazah ialah shalat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal. Apabila jenazah sudah dimandikan dan dikafani. Hendaknya segera dishalati sebagaimana sabda rasulullah saw. di bawah ini.

Artinya : “rasulullah saw, bersabda : shalatkanlah orang orang yang telah meninggal dunia diantara kalian semua.” (H.R. Ibnu Majjah: 1511)

  1. Rukun Shalat Jenazah

ݘ        Niat shalat jenazah

Artinya : “Aku berniat shalat atas jenazah ini empat takbir fardu kifayah sebagai imam/makmum karena allah SWT.”

ݘ        Berdiri bagi yang mampu

ݘ        Takbir empat kali

ݘ        Membaca surah Al-fatihah setelah takbiratul ihram

ݘ        Membaca salawat nabi, setelah takbir ke-2

ݘ        Mendoakan jenazah pada takbir ke-3 dan ke-4

ݘ        Mengucapkan salam

  1. Syarat Shalat Jenazah

ق        semua yang menjadi syarat shalat fardu, menjadi syarat shalat jenazah. Misalnya menutup aurat, suci badan dan pakaian, serta menghadap kiblat.

ق        Mayat harus sudah dimandikan dan dikafani.

ق        Letakkan jenazah disebelah kiblat orang-orang yang menyalatkan, kecuali jika shalat diatas kubur atau shalat ghaib.

  1. Cara Mengerjakan Shalat Jenazah

ݘ        sebelum mengerjakan shalat jenazah, kita hendaklah mngembil air wudhu, sebagaimana mengerjakan shalat fardhu (sunnah).

ݘ        Setelah berdiri tegak, dan membaca niat shalat jenazah.

ݘ        Kemudian takbiratul ihram yang pertama dan kemudian membaca surah Al-fatihah.

ݘ        Takbir yang kedua membaca shalawat Nabi Muhammad saw.

ݘ        Takbir yang ketiga membaca doa jenazah.

ݘ        Takbir yang keempat, membaca doa yang berikut.

ݘ        Setelah doa kita melakukan salam dengan menengok kekanan dan kekiri dengan ucapan berikut.

  1. Tata Cara Pengurusan Jenazah
  2. Memandikan Jenazah

Kewajiban pertama yang harus dilakukan terhadap jenazah adalah memandikannya. Salah satu petunjuk memandikan jenazah terdapat dalam hadits berikut ini.

Artinya : “mandikanlah dia dengan air serta daun bidara (atau sesuatu yang dapat membersihkan seperti sabun). H.R. al-Bukhari: 1186.

Jenazah dimandikan jika ia memenuhi beberapa syarat, yaitu :

©      jenazah tersebut beragama islam

©      tubuhnya masih ada walaupun hanya sebagian yang ditemukan, misalnya karena kecelakaan

©      tidak mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Allah).

Artinya :”saya menjadi saksi atas mereka (yang mati dalam perang uhud) pada hari kiamat. Lalu rasulullah memerintakan orang-orang yang gugur dalam perang uhud, supaya dikuburkan dengan darahn mereka, tidak dimandikan, dan tidak disalatkan. (H.R. al-Bukhari: 3771)

Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum memandikan jenazah, sebagai berikut.

  • tempat yang layak dan tertutup;
  • tempat/alas untuk memandikan mayat;
  • sabun, odol, sikat gigi, daun bidara, kapur barus;
  • wadah dan air secukupya

Tahap-tahap memandikan jenazah, sebagai berikut.

v  Letakkan mayat ditempat yang tinggi, seperti bangku panjang. (tempat yang layak)

v  Gunakan tabir untuk melindungi tempat memnadikan jenzah dari pandangan umum atau orang yang lalu lalang (merupkan tempat yang dapat memberikan kehormatan bagi jenazah)

v  Ganti pakaian jenazah dengan pakaian basahan, seperti sarung agar lebih mudah memandikannya tetapi auratnya tetap tertutup.

v  Sandarkan punggung jenazah dan urutlah perutnya agar kotoran didalamnya keluar.

v  Basuhlah, mulut, jari, kepala, ddan janggutnya;

v  Sisirlah rambutnya agar rapi;

v  Siramlah seluruh badan lalu bilas dengan sabun;

v  Wuduhkanlah jenazah

v  Siram dengan air yang dicampur kapur barus, daun bidara, atau daun lain yang berbau harum.

v  Kemudian dikerikan dengan handuk.

Adapun yang berhak memandikan jenazah adalah sebagai berikut.

غ        Jenazah laki :

ي       Kaum laki-laki

ي       Boleh wanita asalkan istri, atau mahramnya

ي       Orang tua

غ        Jenazah anak-anak :

ق        Orang tua

ق        Kaum wanita ataupun kaum pria

غ        Jenazah perempuan :

ك        Orang tua,

ك        Mahramnya

ك        Anak.

  1. Mengafani Jenazah

Mengkafani jenazah, maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Hukum mengkafani adalah fardhu kifayah bagi orang-orang yang masih hidup.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengafani jenazah adalahsebagai berikut.

®        Kain kafan harus dalam keadaan baik, tidak boleh kelebihan, tidak boleh dari bahan yang mewah dan mahal harganya.

®        Kain kafan hendaknya bersih dan kering, serta diberi minyak wangi.

®        Laki-laki dikafani dengan tiga lapis kain kafan. Sedangkan perempuan lima lapis kain kafan.

®        Orang yang meninggal dalam ihram, baik ihram haji maupun ihram umroh. Tidak boleh diberi wangi-wangian dan tutup kepala.

Perlengkapan yang perlu dipersiapkan untuk mengafani jenazah, sebagai berikut.

S  Kain kafan 3 helai untuk laki-laki sesuai dengan ukuran panjang badannya. Dan 5 helai untuk perempuan sesuai dengan ukuran panjangnya.

S  Minyak wangi

S  Kapas secukupnya

S  Minyak cendana

Cara mengafani jenazah, sebagai berikut.

غ        hamparkan kain sehelai demi sehelai;

غ        taburkan wangi-wangian diatas tiap helai;

غ        letakkan jenazah diatas kafan dengan pelan-pelan;

غ        letakkan tangan kanan dan tangan kiri diatas dada;

غ        ikatlah dengan kuat sebanyak tujuh ikatan.

غ        Untuk wanita 5 helai kain (kain alas, baju, tutup kepala, cadar, fan kain yang menutupi seluruh tubuhnya.

غ        Lubang hidung, telinga, terus kemaluan disumpal dengan kapas.

غ        Pada bagian tertentu dilapisi dengan kapas.

  1. Menguburkan jenazah

Langkah-langkah menguburkan jenazah, sebagai berikut

S  Menyiapkan lubang kubur sesuai dengan ukuran jenazah.

S  Menyiapkan papan penutup mayat secukupnya.

S  Menyiapkan batu nisan, atau apa yang digunakan sebagai tanda kuburan.

S  Menyiapkan keranda untuk jenazah dewasa, untuk anak kecil cukup dipangku saja dengan tangan

S  Membawa jenazah menuju makam.

S  Meletakkan keranda berisi jenazah disebelah kiblat.

S  Harus ada dua orang yang menerima jenazah dari dalam liang.

S  Menurunkan jenazah dengan mendahulukan anggota badan sebelah kiri.

S  Mayat dibaringkan dan dimiringkan kerah kiblat.

S  Memberi bantalan pada kepala, dan pipi jenazah hingga wajahnya menghadap kiblat.

S  Membuka tali pengikat kain kafan.

S  Membuka kain kafan yang menutupi muka dan kaki sehingga muka dan kakinya langsung bersentuhan dengan tanah.

S  Menutupi liang lahat dengan papan yang telah disiapkan.

S  Menimbun lubang kubur dengan tanah, sehingga menjadi rata kembali.

S  Memasang batu nisan sebelum tanah selesai di timbun.

S  Membaca doa bersama untuk jenazah

  1. Hal-Hal yang Berkaitan dengan Pengurusan Jenazah

1)      Takziah (turut berbela sungkawa)

S  Memberikan bantuan, baik moral, materil, maupun tenaga kita dengan iklas untuk mengurangi beban kesulitan dan kesedihannya.

S  Jika yang terkena musibah adalah orang terdekat kita hendaknya kita menghibur dia, agar kesedihannya tidak berlarut-larut.

S  Mengikuti shalat jenazah dan mendokannya agar diampuni segala dosanya.

S  Ikut mengantar jenazah ketempat pemakaman, untuk menyaksikan penguburannya.

S  Tidak berbicara keras, bercanda, tertawa terbahak-bahak, atau sikap yang tidak terpuji lainnya

2)      Ziarah Kubur

Ziarah kubur bertujuan mengingat kematian, serta hari akhir dimana manusia akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya didunia.

  1. a) Pada waktu masuk kegerbang pemakaman kita harus memberi slam.
  2. b) Tidak boleh bernazar dengan tertentu yang berkaitan dengan takziah karena nazar hanya ditunjukan kepada Allah.
  3. c) Tidak boleh mencium menyapu dengan tangan untuk minta berkah karena hal itu akan menuju kearah kemusyrikan.
  4. d) Membangun taman, atau bangunan disekitar kuburan hukumnya makruh.
  5. e) Tidak boleh menduduki kuburan, ataupun menginjak kuburan.
  6. f) Hendaknya memohon doa kepada Allah yang berisi permohonan ampun, rahmad, dan keselamatan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Islam telah mengingatkan kita semua bahwa setiap insan yang bernyawa pasti mengalami kematian. Setiap muslim memiliki kewajiban terhadap  saudaranya muslim yang meninggal dunia. Kewajiban yang harus segera dilaksanakan adalah mengurus jenazahnya dan mengurus harta peninggalannya. Kewajiban ini bersifat kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis ibadah yang hukumnya fardu kifayah, artinya kewajiban bagi seluruh umat muslim, tetapi apabila sudah dilaksanakan oleh beberapa orang yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban itu bagi seluruh umat muslim. Kewajiban-kewajiban terhadap orang yang meninggal adalah memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkannya.

Shalat jenazah ialah shalat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal. Apabila jenazah sudah dimandikan dan dikafani. Hendaknya segera dishalati.

Saran

kita sebagai manusia tidak boleh lupa dengan yang namanya kematian. Sebelum ajal menjemput kita kita harus mempersiapkan bekal kita di akhirat nanti. Diantaranya perbanyak sholat, amal baik, dan selalu bertawakan kepada Allah swt. kita juga sebagai manusia terlahir sebagi makhluk sosial jadi kita harus selalu saling menolong terutama ketika menghadapi kematian seprti membantu mengurusi jenazahnya dan sebagainya, karena pasti suatu saat nanti kita juga yang akan dibantu oleh orang lain ketika kita sudah meninggal dunia nanti.